2.24.2008

PENGALAMAN & AKTUALISASI (Nilai Agama pada Balita)

PENGANTAR

Pendidkan dan kematangan jiwa terhadap nilai agama pada anak sangat di perlukan dalam era globalisasi kini. Tantangan berat akan di hadapi mereka di masa depan-nya. Oleh karena itu penting buat kita para pendidik (Orang tua dan guru) membekali mereka pendidikan formal dan nilai-nilai Agama serta nilai-nilai normative yang berlaku di masyarakat.


Menurut Ustadz Yusuf Qordowi, ilmu pengetahuan diklasifikasikan menjadi 2 yang utama, yaitu :


Fardu ’ain, Segala macam ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan pembinaan watak seseorang berkaitan hubungan-nya denagn Allah SWT dan manusia. Misalnya : aqidah, sholat, shaum, do’a. dll.

Fardu kifayah, Berbagai macam ilmu pengetahuan yang di butuhkan dalam kehidupan dan membangun umat. Misalnya : ekonomi,politik, kesehatan dll.


Pada saat kita sulit memcari figur pendidik yang baik, sehingga terjadi degradasi moral, meningkat nya perbuatan amoral dan lain sebagainya. Maka salah satu cara untuk mempersiapakan anak –anak kita adalah dengan memfungsikan kembali rumah sebagai madrasah al’ula, keluarga kita harus jadikan kembali sebagai tempat melahirkan dan mencetak pribadi muslim yang memiliki karakter baik. Tugas orang tua yang pertama pada balita adalah, memberikan pedidikan iman.


TAHAPAN PERKEMBANGAN JANIN & BALITA

1-Tahap perkembangan anak dalam kandungan
Tidak dapat di pungkiri bahwa nilai – nilai agama akan tertancap kuat pada anak apabila kita tanamkan sejak dini tak kecuali pada saat bayi masih dalam kandungan.


Berfirman Allah SWT :
”Kemudian dia menyempurnakan dan meniupkan kedalam tubuhnya Ruh ( ciptaannya ) dan dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati ( tetapi ) kamu sedikit sekali bersyukur” ( As- sajadah : 9 )


Hal ini dibuktikan oleh seorang ahli kandungan dan seorang dokter terkenal (Dr.Renee Van den Carr ) di California / USA. Bahwa bayi yang belum lahir mempunyai kemampuan untuk belajar dan bereaksi ketika mendapat stimulasi dari luar. Pada bayi usia 5 bulan, ia merupakan makhluk lengkap seperti orang dewasa : mempunyai perasaan ( sedih / senang ), pikiran mendengar dsb.


Oleh karena itu penanaman nilai – nilai agama sudah dapat dilakukan sejak bayi di kandung, dengan cara sesering mungkin si Ibu dan Ayah membaca buku-buku Islam, membaca Al Qur’an, mendengarkan ceramah, sholat , shaum dan lain sebagainya.


2-Tahapan perkembangan balita 0 – 2 Tahun
Pada tahap ini, bayi yang baru lahir baru melakukan gerakan refleks yang pertama kearah mengenal pengetahuan dunia luar (lingkungan, keluarga ). Usia ini juga yang di sebut stadium perkembangan sensomotorik ( penglihatan , smell, perasa, peraba, pendengaran).Hubungan-nya dengan pemberian nilai-nilai agama bahwa ketika baru lahir :


Di kumandangkan Adzan dan Iqomah
Aku melihat Rasullallah mengumandangkan adzan pada telinga Hasan bin Ali ketika Fatimah melahirkan ( Abu dawud dan tirmidzi )

Cukur Rambut & Aqiqah
Sabda Rasullallah SAW : Setiap anak itu di gadaikan dengan aqiqahnya. Ia di sembelihkan ( binatang ) pada hari ke tujuh pada kelahirannya di beri nama pada itu juga dan di cukur kepalanya. (Ashabus Sunan)

Pemberian nama yang baik


3-Tahapan Todler 2 – 4 tahun
Pada tahap ini masa yang sangat penting, baik itu dalam hal fisik, psikis, kematangan IQ dan EQ anak di tentukan pada masa itu. Para ahli menyebutnya masa Golden Age( masa ke emasan ). Dengan kesucian dan kepolosan para balita, tahap ini menerima semua nilai – nilai reaksi dari luar tanpa penolakan dan terekam dalam otaknya.


Sifat khusus balita ini adalah “Ego Centris“ (semua milik /untuk ku). Sikapnya tidak lagi reflek, Ia sudah dapat mereaksi dan mengantisipasi untuk meniru sesuatu. Sangat tepat kiranya orang tua memberi warna pada masa ini. Apakah warna merah, putih, hitam dan lain sebagainya. Orang tuanya-lah dan lingkungan yang berperan pada balita suci ini.


Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah,maka tergantung kepada kedua orang tuanya apakah ia akan menjadikan Yahudi, Nasrani atau Majusi.


Apa bila kita melewati masa ini maka kita akan melewati masa-masa penting dalam membentuk konsep diri si anak pada masa dewasanya nanti. Padahal “ Konsep Diri “ adalah modal utama untuk menjalani kehidupan dengan baik.


4-Tahap awal masa kanak – kanak ( 5 – 6 tahun )
Pada tahap ini, si anak beralih dari memusatkan diri pada apa yang ada di dalam dirinya kepenemuan dunia diluar dirinya dan ramahnya sifat sosialnya tumbuh secara baik, dengan ia mulai sekolah ( TK/ Play group).


Sosialisasinya pada lingkungan lebih luas ada teman – temannya, guru, lingkungan sekolah. Tanggung jawab pendidik dan penanaman nilai – nilai agama terbagi kepada guru. Maka orang tua harus cermat memilih sekolah-sekolah yang baik ( secara akademis dan agama ).


PENGAMALAN & AKTUALISASI NILAI-NILAI AGAMA

Balita itu sangat tergantung pada aktivitas ibadah yang dilakukan oleh orang tua dan “pembiasaan“ yang di lakukan bersama anak.


Diantara contohnya seperti ini :
Biasakanlah anak melihat/sengaja ikut sholat
Biasakanlah anak melihat/sengaja ikut pengajian
Biasakanlah anak melihat /sengaja mendengarkan bacaan Al Qur’an
Biasakanlah anak melihat/sengaja sholat ke Masjid
Biasakanlah anak melihat/sengaja di bacakan atau di dongengkan kisah para Nabi juga Sahabat
Ajarkan anak tentang Allah, ( Mengenal ) Allah dan Rasul-Nya
Perdengarkan lagu – lagu yang baik
Ajarkan untuk bersosialisasi, berbagi dan lain sebagainya
Ajarkan Al Qur’an


KESIMPULAN

Pada masa balita ini, yang sangat punya peranan penting “ Kunci “ terhadap aktualisasi nilai – nilai agama terhadap agama adalah orang tua, terutama ibu. Satu perbuatan baik dari orang tua yang sholeh dan sholehah, sudah mewakili nasehat yang banyak.


Berarti, pola asuh, pola hidup dan kebiasaan yang baik sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan psikis dan fisik balita selanjutnya.


Ibu adalah “ Kunci“ terbentuknya generasi sehat, beriman kuat dan bertaqwa. Tak berlebihan bila seorang bijak mengatakan :

“Aku adalah sebuah sekolah,yang apa bil aengkau siapkan dia berarti engkau telah mempersiapkan suatu bangsa dengan dasar yang baik”


Diantara kemuliaannya adalah :

"Seseorang yang mendidik anaknya itu lebih baik dari pada bersedekah satu Sha “( HR. Tirmidzi ).

“Ajarkan kebaikan kepada anak-anak kamu dan keluarga mu dan didiklah mereka . (HR. Aburrozak dan Sa’id bin Mansur )

“Ddidiklah anak – anak mu tiga hal, Mencintai nabimu , mencintai ahli baitnya, dan membaca Al Qur’an”


Daftar Pustaka :
Dr. Abdullah Nashih Ulwan ; Pendidik anak dalam Islam
James Mary Kenny : Dari bayi sampai dewasa
F.J Monks, AMP. KNOERS, S.R Haditono, Psikologi perkembangan
H. Syahrah Obos, H . Syahidin Ba,ed. Melahirkan anak berkualitas


Create your own banner at mybannermaker.com!