11.07.2009

HIKMAH DAN KELEMBUTAN

Pada suatu hari seorang pemuda yang sedang dalam keadaan darah mudanya bergelora datang menemui Rasulullah SAW. Tiba-tiba ia berkata, “Ya Rasulullah, ijinkanlah aku melakukan perzinaan!”

Para sahabat tentu saja amat marah mendengar kelancangan anak muda itu. Namun Rasulullah SAW menghadapinya dengan tenang dan bijaksana. Beliau minta kepada semua yang hadir di majelis itu supaya tenang. Kemudian beliau meminta kepada anak muda itu agar maju mendekatinya. Beliau menghadapinya seperti seorang guru menghadapi muridnya, atau seperti seorang dokter menghadapi pasiennya.

Kemudian Rasulullah SAW bertanya kepadanya, “Wahai anak muda, apa yang kau inginkan ?”
Pemuda itu menjawab dengan perkataan yang sama, “Ya Rasulullah, ijinkanlah aku melakukan perzinaan…!”

Rasulullah tidak mengiyakan dan juga tidak melarang keras tindakannya, tetapi beliau bertanya kepadanya, “Wahai anak muda, sukakah kamu kalau perbuatan itu terjadi pada ibumu?”
Si pemuda terhentak dan menjawab tegas, “Tentu tidak, ya Rasulullah.”

Rasulullah bertanya lagi, “Apakah kamu senang bila perbuatan itu dilakukan oleh saudara perempuanmu ?”
Pemuda itu menjawab lagi, “Tidak, ya Rasulullah”

Sekali lagi Rasulullah bertanya dengan lembut, “Atau apakah kamu ridho bila perbuatan itu terjadi atau dilakukan oleh saudari ibu atau saudari ayahmu ?”

Pemuda itu diam, tertunduk sejenak, dan kemudian dia berkata kepada Rasulullah dengan perasaan sedih dan menyesal, “Ya Rasulullah, do’akanlah aku…” Maka Rasulullah SAW langsung mendo’akannya. Ucapnya :

“Ya Allah, lindungilah farjinya, sucikan kalbunya, dan ampunilah dosanya”

Pemuda itu berkata, “Ketika aku keluar dari majelis itu, rasanya tidak ada seorang pun di muka bumi ini yang lebih aku cintai lebih dari cintaku kepada Rasulullah SAW”

Create your own banner at mybannermaker.com!