5.20.2010

Keputihan, Kenali Agar Tak Terjangkiti

Suatu kebahagiaan tersendiri bisa berbagi ilmu dengan sekitar lima puluhan ibu-ibu anggota Majelis Ta’lim Muslimah. Semangat untuk menimba ilmu walau sudah tidak muda, dengan dikelilingi putra-putri yang tidak bisa ditinggalkan. Dalam kajian ini kita membahas mengenai kesehatan reproduksi wanita, khususnya tentang keputihan dan seluk-beluknya.

Keputihan adalah sebuah keadaan yang sering terjadi pada seorang wanita. Dan seringkali menimbulkan kerisauan tersendiri, mulai dari rasa tidak nyaman, malu, takut, efek buruknya bagi organ kewanitaan, dan sebagainya. Melalui forum diskusi dan kajian semacam inilah tempat yang tepat untuk berbagi ilmu.

Sebelum lebih jauh membahas mengenai keputihan, mari kita tengok apa yang ada dalam organ kewanitaan yang perlu kita tahu. Organ kewanitaan bagian luar yang biasa disebut vagina merupakan sebuah liang (saluran) yang secara normal memproduksi cairan bening, tidak berwarna, tidak berbau dan jumlahnya tidak berlebihan. Fungsi dari cairan tersebut adalah sebagai system perlindungan alami dan dapat mengurangi timbulnya gesekan saat berjalan atau berhubungan.

Selain itu, dalam vagina juga terdapat bakteri, 95% lactobacillus (flora normal) dan sisanya adalah bakteri pathogen (berbahaya). Dalam kondisi normal, lactobacillus lebih dominan dan berfungsi menjaga keseimbangan cairan. Tetapi sebaliknya, dalam kondisi abnormal, bakteri pathogen tumbuh lebih banyak dan dapat menggangu keseimbangan cairan vagina, sehingga timbul gejala keputihan.

Keputihan itu sendiri terbagi 2 jenis, yaitu : keputihan normal (keputihan fisiologis) dan keputihan abnormal (keputihan patologis). Kalau keputihan yang normal ini, seperti namanya, memang normal saja, karena vagina itu kan bentuknya berongga-rongga dan sekitar vagina juga lembab, jadi otomatis akan mengeluarkan lendir, walapun pria juga alat kelaminnya berongga, tetapi karena bentuknya menonjol keluar, dan sekitarnya juga kering, jadi lendir yang keluar juga sedikit. Lendir yang keluar pada keputihan normal ini warnanya bening, tidak berbau dan tidak gatal yang biasanya keluar sebelum, saat dan sesudah masa subur dalam siklus bulanan kita, saat terangsang.

Sedangkan untuk keputihan yang tidak normal (patologis) ini bisa disebabkan oleh berbagai sebab, antara lain: adanya infeksi (bakteri,jamur,parasit), kanker serviks, polip, gangguan keseimbangan flora normal, alergi dan iritasi, kurang gizi.. Penyebab lainnya adalah penggunaan air untuk cebok yang tidak bersih, faktor hormonal, penggunaan celana dalam dengan bahan yang tidak menyerap keringat, penggunaan pembalut.

Ciri-ciri umumnya keputihan yang tidak normal adalah cairan yang keluar berwarna putih susu, kekuningan atau kehijauan, disertai rasa gatal/perih/panas, berbau, kadang bercampur darah, keluarnya lebih banyak/ terus-terusan, bisa juga disertai rasa nyeri di bawah perut. Untuk yang disebabkan oleh infeksi, kita bisa mengenali penyebab keputihan berdasarkan cirri-ciri cairan yang kaluar.

  • Jamur : cairan yang keluar berwarna putih susu, kental, gatal, berbau keras, sekitar vagina kemerahan dan meradang
  • Bakteri : cairan yang keluar berwarna keabuan, berbuih, bau amis, timbul rasa gatal dab menggangu
  • Parasit : cairan sangat kental, berbuih, warna kuning sampai kelabu, berbau anyir, vagina nyeri bila ditekan
  • Virus : Kondiloma: terdapat bentukan seperti kutil disertai cairan bau. Herpes: luka melepuh, gatal, panas.

Keputihan yang normal tentu saja tidak perlu diobati, karena sifatnya normal dan tidak mengganggu. Sedangkan keputihan yang abnormal perlu segera diobati supaya tidak menimbulkan gangguan atau efek yang buruk bagi organ kewanitaan kita. Pengobatan yang dilakukan harus sesuai dengan penyebabnya. Apabila disebabkan oleh infeksi bakteri maka diberikan antibakteri dan bila disebabkan oleh jamur maka diobati dengan antijamur. Untuk itu harus dilakukan pemeriksaan yang tepat oleh dokter. Apabila disebabkan oleh hal lain seperti kurang gizi, kanker, polip atau alergi, maka yang perlu segera diobati adalah penyakit utamanya terlebih dahulu.

Keputihan yang tidak normal bila tidak diobati akan menimbulkan dampak yang merugikan bagi seorang wanita. Keputihan akan menempel di dinding rahim, saluran tuba sampai indung telur dan bahkan bias masuk ke rongga panggul. Bila hak ini sudah terjadi,maka akan menyebabkan kesulitan punya anak karena terjadinya perlekatan dimana-mana. Oleh karena itu, penting sekali bagi seorang wanita untuk selalu waspada dan perhatian bila mulai menemukan gejala keputihan pada dirinya.

Jangan khawatir, keputihan juga bisa dicegah. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah timbulnya keputihan yang berbahaya. Pencegahan ini sangat mudah dan tidak memerlukan biaya yang mahal, diantaranya :

  • Menjaga kebersihan daerah vagina dan sekitarnya. Jangan menggunakan sabun keras, gunakan air yang bersih
  • Tidak melakukian pembilasan yang terlalu dalam bila tidak perlu
  • Pasangan hendaknya juga menjaga kebersihan. Segera berobat bila ada keluhan dan tidak menularkan
  • Membasuh dengan cara yang benar, yaitu dari arah depan ke belakang, cuci tangab dahulu dan memakai sabun biasa
  • Hati-hati penggunann pantyliner, gunakan seperlunya, maksimal 3-4 jam
  • Saat menstruasi, pembalut harus sering diganti supaya tidak menumpuk kuman
  • Hindari penggunaan besak talk, tisu toilet dan tisu harum karena mudah menimbulkan iritasi
  • Hindari memakai celana atau pakaian yang terlalu ketat karena menyebabkan daerah kewanitaan menjadi lembab
  • Perhatikan pula kebersihan lingkungan, seperti kebersihan toilet.

Ada seorang ibu yang bertanya, bagaimana dengan penggunaan air sirih? Apa fungsinya? Air daun sirih boleh digunakan sebagai perawatan tetapi tidak bisa dipakai sebagai pengobatan. Jadi bila sudah tejadi keputihan, tetap harus dilakukan pengobatan yang benar dan efektif.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

dr. Naritha Vermasari
Attaqi Collection | BSMI Surabaya

Create your own banner at mybannermaker.com!