Di antara sebelas jenis lowongan dokter spesialis yang dibuka, hanya lima formasi yang terisi. Itu pun jumlahnya sangat minim. "Yang enam lowongan memang kosong. Kalau yang lima tidak kosong sama sekali. Hanya, peminatnya sangat sedikit," kata Kepala Bagian Kepegawaian Daerah (BKD) Yayuk Eko Agustin kemarin (2/12).
Yayuk mengaku dapat memaklumi sepinya peminat dokter spesialis. Sebab, gaji PNS relatif kecil dibandingkan jika mereka membuka praktik sendiri. Karena itulah, kebanyakan di antara mereka tidak mengambil kesempatan melamar menjadi pegawai di lingkungan pemkot.
Mantan Kabag Perlengkapan itu menambahkan, sepinya peminat lowongan tersebut berbanding terbalik dengan formasi guru. Di antara 231 posisi yang diperebutkan, jumlah pendaftar lebih dari 3.000 orang. "Itulah realitas kebutuhan tenaga kerja di pemkot. Ada yang kurang-kurang, ada yang lebih-lebih," tuturnya.
Formasi CPNS yang nol pendaftar, diantaranya :
- Dokter spesialis anak
- Dokter spesialis rehab medis
- Dokter spesialis syaraf
- Dokter spesialis THT
- Dokter spesialis paru-paru
- Dokter spesialis jantung
Ketika baca Jawa Pos hari ini sempat kaget karena ada berita seperti di atas. Kenapa ? Karena jumlah lulusan dokter spesialis saya fikir sangatlah banyak apalagi untuk kota sebesar surabaya. Disamping itu yang mau daftar untuk sekolah dokter spesialis saja sampai ada daftar tunggu bahkan sampai beberapa tahun kedepan baru boleh masuk. Termasuk saya barangkali yang harus nunggu he..he..
So, bagi rekan-rekan, ini ada peluang........
Yang lagi daftar tunggu, sabar yah....he...he....
3 comments:
saya nda daftar... harus jadi dokter dulu ya kalo mau daftar? :p
kayaknya menurut itungan dokter, lebih untung di RS swasta dan praktek sendiri, lebih cepet balik modalnya
mungkin enakan buka praktek sendiri ya??
Post a Comment